Email : info@fullstacklombok.com WhatsApps : (+62 ) 852-3859-7577
Selain TypeScript ada JavaScript adalah bahasa pemrograman yang menjadi salah satu fondasi utama dalam pengembangan web modern. Dikembangkan pertama kali pada tahun 1995 oleh Brendan Eich saat bekerja di Netscape, JavaScript awalnya dirancang untuk menambah interaktivitas pada halaman web. Namun, seiring waktu, bahasa ini berkembang pesat dan menjadi bagian integral dari hampir setiap aplikasi web dan mobile yang ada saat ini.
JavaScript adalah bahasa pemrograman dinamis yang dapat dijalankan di dalam peramban (browser) web maupun di server melalui platform seperti Node.js. Berbeda dengan HTML dan CSS yang digunakan untuk menentukan struktur dan tampilan sebuah halaman web, JavaScript digunakan untuk mengendalikan perilaku halaman, memberikan kemampuan untuk membuat halaman web menjadi interaktif, dinamis, dan responsif.
1. DOM Manipulation (Manipulasi DOM): Salah satu fitur paling kuat dari JavaScript adalah kemampuannya untuk memanipulasi DOM (Document Object Model). Dengan ini, pengembang dapat mengubah struktur, konten, dan gaya elemen pada halaman web secara dinamis.
document.getElementById("myButton").addEventListener("click", function() {
document.getElementById("myText").innerHTML = "Hello, World!";
});
2. Event Handling (Penanganan Event): JavaScript memungkinkan Anda menangani berbagai event (kejadian) seperti klik, ketikan, guliran, dan banyak lagi. Ini memberikan cara bagi pengembang untuk membuat halaman yang merespons tindakan pengguna secara real-time.
document.getElementById("myButton").addEventListener("mouseover", function() {
alert("Button hovered!");
});
3. Asynchronous Programming (Pemrograman Asinkron): JavaScript mendukung pemrograman asinkron, yang memungkinkan operasi yang memakan waktu, seperti pengambilan data dari server, dilakukan tanpa menghalangi eksekusi kode lainnya. Fitur ini dicapai melalui mekanisme seperti callback, promise, dan async/await.
fetch('https://api.example.com/data')
.then(response => response.json())
.then(data => console.log(data));
4. Prototypal Inheritance (Pewarisan Prototipe): JavaScript menggunakan model pewarisan berbasis prototipe, yang memungkinkan objek untuk mewarisi properti dan metode dari objek lainnya. Ini berbeda dari pewarisan berbasis kelas yang digunakan oleh banyak bahasa pemrograman lainnya.
function Animal(name) {
this.name = name;
}
Animal.prototype.speak = function() {
console.log(this.name + ' makes a noise.');
};
const dog = new Animal('Dog');
dog.speak(); // Dog makes a noise.
5. Closure: Closure adalah konsep di mana sebuah fungsi dapat mengakses variabel yang dideklarasikan di luar fungsi tersebut, bahkan setelah fungsi luar tersebut selesai dieksekusi. Closure sering digunakan untuk membuat fungsi dengan data yang “terbungkus” atau untuk menciptakan private variable.
function createCounter() {
let count = 0;
return function() {
count++;
return count;
};
}
const counter = createCounter();
console.log(counter()); // 1
console.log(counter()); // 2
1. React: React adalah library JavaScript yang dikembangkan oleh Facebook untuk membangun antarmuka pengguna (UI) yang interaktif. React menggunakan konsep komponen yang dapat digunakan kembali dan memiliki kemampuan rendering yang efisien melalui virtual DOM.
2. Angular: Angular adalah framework JavaScript yang dikembangkan oleh Google. Angular menyediakan solusi lengkap untuk pengembangan aplikasi web, termasuk routing, state management, dan API komunikasi data.
3. Vue.js: Vue.js adalah framework JavaScript yang mudah dipelajari dan digunakan untuk membangun antarmuka pengguna. Vue dikenal karena kesederhanaannya dan fleksibilitasnya dalam integrasi dengan proyek yang sudah ada.
4. Node.js: Node.js memungkinkan Anda menjalankan JavaScript di sisi server. Dengan Node.js, pengembang dapat membangun aplikasi web back-end, API, dan layanan lainnya menggunakan JavaScript.